Kamis, 03 Agustus 2017

Fadli Zon, Jokowi Mencari RUU Terorisme Selesai Mengatakan Tidak Suka Membuat Kerajinan


Fadli Zon, Jokowi Mencari RUU Terorisme Selesai Mengatakan Tidak Suka Membuat Kerajinan

Setelah polisi dan 11 warga sipil terluka hanya perwakilan pria dan wanita yang duduk di mata Senayan, kecuali Fadli
Zon. Fadli Zon juga mengatakan bahwa dia tidak ingin undang-undang tersebut disalahgunakan dari pihak Jokowi untuk menangkap seseorang. Bagaimana disana?
Menjadi wakil rakyat yang mendapat kompensasi dari uang rakyat tapi tidak mempertahankan nyawa mereka dengan mencari masalah?
Meskipun Panja Direvisi pada Perundang-undangan nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme telah disepakati oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengikutsertakannya
Yurisdiksi TNI dari RUU tentang Terorisme, namun dengan suara Fintli Zon dalam masalah kritis ini mengungkapkan bahwa
Fadli Zon adalah parasit dari keadaan ini yang terus melemahkan otoritas pemerintah ini. Meski UU No.
Memerangi Terorisme sangat lemah, kelompok teroris memiliki jaringan yang luas dan kuat dengan kekuatan. Apa pekerjaan
Agen terhormat rakyat? Dia dibayar gaji termasuk tunjangan yang dibayarkan dari uang rakyat, tapi pekerjaannya hanya menggeliat
Dari pihak berwenang Membuat tagihan panjang karena elemen TNI akan disertakan dalam salah satu artikel. Sepertinya mereka takut
Bahwa TNI akan menyalahgunakan kewenangannya. Selain Wiranto, Presiden Jokowi juga menganjurkan agar UU Terorisme itu
Direvisi akan selesai, tapi apa keadaan Fadli Zon? Dia menjelaskan seperti membuat kerajinan tangan, menyelesaikan Revisi
UU Terorisme tidak. Alasan di balik RUU Terorisme Pansus ini sedang membicarakan beberapa hal. Belajar dari kesalahan
Aksi teroris di Terminal Kampung Melayu, '' Presiden Jokowi telah memerintahkan pemburuan dan mengejar ke akar karena
Tujuan Teroris tidak lagi menyasar kafir neraka yang jahat (berdasarkan varian mereka sendiri), meski tujuan mereka
Adalah alat pengaman. Jawabannya seperti ini, sarana balasan yang tidak mewakili orang. Teroris telah melakukan penggeledahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan masih sempai-simpati Ryanair terhadap pihak berwajib. Kehidupan manusia diselimuti dengan kerajinan tangan.
Karena Densus 88 mengalahkan beberapa rekan mereka, pemboman bunuh diri di Terminal Kampung Melayu merupakan anggukan atas tindakan mereka
Pembalasan dari aparat keamanan. Sejak Wiranto meminta Dewan Perwakilan Rakyat untuk menyelesaikan revisi
Bertindak Terorisme. Tapi dalam uang rakyat, orang Taunya makan gaji buta karena pekerjaan yang sedang menganggur, jadi selalu ada
Masalah yang menghambat "Saya secara konsisten meminta hal ini untuk dipecahkan, saya dan Panja bertemu beberapa kali, di rumah saya mengklarifikasi hal ini
masalah. Tapi sampai diskusi (di DPR) agak lamban, "kata Wiranto. Banyak nyawa yang dicurigai karena teroris
Tindakan tapi pekerjaannya Fadli Zon hanya nostalgia dan berpengaruh terhadap pemerintah. Apa yang harus menunggu salah satu rumah tangganya
Terbangun dari mimpinya yang panjang, matanya dan korban terorisme? "Hukumnya tidak seperti membuat kerajinan tangan
Akan membutuhkan penilaian yang membutuhkan skrip beranotasi. Filosofi macam apa, karena sekali peraturannya, dia mengikat semua
Warga negara Indonesia, "kata Fadli Zon Ryanair. Untuk pemberantasan terorisme, sama sekali tidak ada yang namanya.
Juga kedaulatan bangsa ini dan beberapa gaya hidup masyarakat. Tidak perlu diskusi lagi. Fadli Zon tidak tahu itu di
Wajah organisasi teroris harus dengan kekuatan penuh, yaitu dengan memobilisasi semua komponen pastikan itu Polisi TNI,
Parlemen, dan juga unsur masyarakat. Ini membutuhkan kekuatan yang utuh karena terorisme adalah musuh negara untuk menekan mereka.
Penundaan RUU Pemberantasan Terorisme di DPR karena kegiatan orang-orang ini
Perwakilan yang bertentangan dengan pihak berwenang. Padahal kejadian bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu ini
Aktivitas teroris yang berbahaya karena target mereka adalah perangkat keamanan. Meski terbukti bisa menghilangkan teroris di Poso
Melibatkan TNI. Sampai saat itu tidak dibiarkan tentara TNI yang gagah berani menghancurkan tim Poso. Mereka telah ditinggalkan, dibantai, dihancurkan,
Rusak, termasuk frontman teroris Poso, Santoso, yang telah dibunuh oleh amunisi langsung oleh moncong prajurit TNI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar